Masjid Al-Falah Waingapu, Berdiri Megah di Atas Bumi Sandelwood
Masjid
adalah potongan bumi yang mulia. Sebuah tempat yang memberi kesejukan bagi mata
yang memandangnya dan memberi kenyamanan bagi setiap orang yang berada di
dalamnya. Seperti itulah masjid, dimanapun ia berada dan tak terkecuali di
Sumba Timur.
Adalah
Masjid Al-Falah, terletak di sebuah kampung yang bernama Kampung Baru. Kampung
yang mayoritas dihuni oleh muslim ini memiliki sebuah masjid megah kebanggaan
yang setiap saat diramaikan jama’ah sholat dari kampung baru maupun pendatang
yang singgah di sini. Masjid Al-Falah adalah masjid terdekat dari kos saya
karena masjid yang lain letaknya di kota yang jaraknya berkilometer. Dan
alhamdulillah saya mendapatkan kos yang dekat dengan masjid karena di Sumba
Timur tidaklah sama seperti di kampung halaman saya yang masjid atau mushola
bisa ditemui dimana-mana. Namun kehadiran Masjid Al-Falah seolah memberikan
kesejukan kampung ini, bagai embun di gersangnya padang pasir.
Bagi
pendatang seperti saya, bertemu saudara seiman adalah kenikmatan, terlebih para
jama’ah Masjid Al-Falah yang mayoritas warga asli sini sangat ramah dengan para
pendatang seperti saya ini. Bahkan pada acara-acara seperti walimah nikah pun
selalu diundang untuk ikut serta menghadiri undangan dan memeriahkan acara
pesta pernikahan islami khas Waingapu.
Namun
yang masih disayangkan untuk kegiatan-kegiatan keremajaan masih belum ada
seperti remaja masjid dan sebagainya. Kegiatan setelah sholat maghrib adalah
TPQ dan belajar agama dengan pengajar guru agama dari MTS terdekat. Sebenarnya
masih banyak hal yang ingin kami sumbangkan atau abdikan untuk masjid ini namun
karena waktu pengabdian di Waingapu yang juga terbatas.
Sebagai
penutup, demikianlah kehadiran Masjid Al-Falah Waingapu, di tengah perbedaan
keyakinan di Sumba Timur, masjid ini tetap memberi kesejukan bagi muslim
setempat. Dalam suasana toleransi yang begitu indah, tidak ada gesekan, semua
berjalan damai...
Posting Komentar untuk "Masjid Al-Falah Waingapu, Berdiri Megah di Atas Bumi Sandelwood"