Patung Kuda Taman Kota Waingapu, Simbol Perjuangan Khas Negeri Kuda
Patung
kuda yang ditunggangi seringkali disimbolkan sebagai bentuk perjuangan, dan
jika bentuk dari patung kuda tersebut berupa kuda yang ditunggangi dengan kedua
kaki depan kuda terangkat ke udara, sementara kaki belakang kudanya tetap di
tanah maka maknanya bahwa pengunggang kuda tersebut adalah sosok pahlawan yang
telah gugur di medan pertempuran.
Sumba
yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur terkenal akan kudanya, beda loh
antara Sumba dengan Sumbawa, banyak orang yang mengira Sumba itu di NTB alias
Sumbawa, padahal Sumba dengan Sumbawa berbeda, yang bingung silahkan lihat
kembali petanya. Nah Sumba ini terkenal akan kudanya, budaya balap kuda, dan
bahkan kuda-kuda dari Sumba telah terkenal dan banyak di ekspor keluar pulau
Sumba seperti Jawa, Kalimantan dan seluruh pulau di Indonesia.
Simbol-simbol
atau lambang kuda pun banyak dipakai di negeri penunggang kuda ini, misalnya
saja lambang Kabupaten Sumba Timur bergambar kuda, kemudian di Sumba Timur
sendiri ada patung kuda di perbatasan kabupaten dan di taman kota Waingapu.
Yang akan saya bahas di artikel ini adalah patung kuda yang terletak di taman
kota Waingapu. Waingapu sendiri merupakan kecamatan kota atau kotanya Sumba
Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Sumba Timur ada di Waingapu. Dan di tengah
kota Waingapu terdapat sebuah taman kota kebanggaan yang terdapat patung
kudanya.
Menurut
masyarakat setempat yang saya wawancarai, patung kuda yang terletak di taman
kota ini merupakan simbol perjuangan rakyat Sumba Timur dalam melawan penjajah.
Dan ada pula yang mengatakan bahwa patung kuda tersebut sebagai ciri khas Sumba
yaitu balap kuda yang rutin diselenggarakan 3 atau 4 kali dalam setahun. Tampak
pada gambar di patung kuda tersebut, ada empat ekor kuda yang masing-masing
ditunggangi seorang anak yang membawa semacam tongkat untuk memukul kuda agar
lari kencang. Dan itu sangat persis sebagaimana yang terjadi ketika balap kuda,
penunggang kudanya disebut joki. Joki atau penunggang kuda dalam balap
kuda di Sumba biasanya anak-anak (tidak ada joki dewasa) dan mereka membawa
tongkat untuk memukul sang kuda agar larinya semakin cepat. Budaya balap kuda
begitu kental dan momen tersebut sangat ditunggu-tunggu masyarakat Sumba. Mungkin
dari situlah kemudian budaya balap kuda dituangkan dalam bentuk patung yang
dipajangkan di taman kota Waingapu sebagai ciri khas Sumba.
Lokasi
taman kota berada di pusat Kota Waingapu yang berdekatan dengan hotel-hotel,
pasar, warung makan khas Jawa juga banyak tersedia di sekitar taman kota,
banyak pendatang dari Jawa yang berjualan di sekitar taman kota ini seperti es
degan, es campur, gorengan dan banyak kuliner khas Jawa yang bisa Anda temukan
di taman kota ini.
Jadi,
ketika Anda berkunjung ke Sumba Timur tepatnya Waingapu, sempatkanlah
mendatangi taman kota ini, rasa rindu akan pulau Jawa mugkin saja bisa terobati
dengan kuliner jawa sambil menikmati hijaunya taman Kota Waingapu ditemani
patung kuda.
Posting Komentar untuk "Patung Kuda Taman Kota Waingapu, Simbol Perjuangan Khas Negeri Kuda"