Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Dan Strategi Lulus Tes Cpns Murni Pemda DIY 2018

Bismillah, ceritanya mumpung lagi semangat ngetik, kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya lulus tes cpns murni berbasis CAT di Pemerintah Daerah (pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta  tahun 2018, karena alhamdulillah di tahun 2018 ini saya berhasil lolos mengikuti seleksi cpns dan ini pengalaman pertama kalinya. Nah ngomong-ngomong, kenapa sih banyak orang yang ingin jadi pns? Padahal bagi saya biasa saja, saya tidak muluk-muluk ingin menjadi pns, pun tidak ada cita-cita untuk jadi pns sejak kecil. Hanya cita-cita saya ingin menjadi sukses (sukses dunia akherat). Orangtua saya memang ingin agar anaknya bisa pns, mungkin hampir sebagian besar orang tua memiliki cita-cita demikian.

Sebenarnya saya sendiri terkejut bisa lulus cpns, pertama karena saya belum punya pengalaman ikut tes cpns, kedua tidak ada darah pns yang mengalir dalam diri saya, kedua orangtua saya, buyut saya tidak ada yang pns. Kakak kandung saya juga tidak ada yang pns. Jadi mau diarahkan bagaimana coba – minimal mau belajar bagaimana? Tidak ada referensi dalam keluarga saya.

Motivasi orang untuk menjadi pns bermacam-macam, ada yang karena keren-kerenan saja, ada yang karena mengharap pensiunan, ada juga yang karena gajinya wow. Tapi benarkah semua itu? Saya sendiri alhamdulillah tidak memiliki motivasi seperti di atas, kenapa? Karena gaji pns masih bisa kalah dengan gaji pengusaha atau pegawai swasta. Pensiunan? Siapa yang menjamin dengan masa depan yang masih ghoib? Jangan sampai lah ya kita merasa terjamin di masa tuanya, sebaik-baik jaminan adalah jaminan Allah, ketika masa muda kita di isi dengan hal-hal baik (menjaga sholat 5 waktu berjamaah, bersahabat dengan al-qur’an, berakhlak dengan akhlak yang baik, dll) insyaallah masa tua kita dalam jaminan Allah.

Lalu motivasi saya apa? Tujuannya apa menjadi cpns?
Pertama karena tentu untuk mencukupi kebutuhan keluarga (pns kan hanya status, intinya kan kita bekerja, mencari rejeki, betul? Kedua, pemerintah membuka lowongan kerja dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan pendidikan saya. Ketiga, mengabdikan ilmu pengetahuan kepada negara melalui lembaga pendidikan milik negara (sekolah). Keempat, sebagai jalan berwirausaha istri.
Dah itu aja, selebihnya hanya untuk bekerja mencari nafkah yang bisa digunakan untuk ibadah (menafkahi anak istri, memberi ke orangtua, sedekah dll).

Lalu kenapa saya bisa lulus cpns? Nah ini yang ingin sedikit saya ceritakan.

BELAJAR!

Persiapan saya untuk bisa menjadi cpns sebenarnya sudah lama, sejak akhir kuliah (tapi itu bukan cita-cita yang harus kesampaian), karena memasuki akhir kuliah ada 2 jalan yang saya pikirkan, antara bekerja di dunia industri atau di dunia pendidikan. Pertama saya mencoba di dunia industri, ternyata di tolak sana sini sama perusahaan, padahal saya ganteng :3

Akhirnya saya memantapkan diri di dunia pendidkan, kemudian saya baca-baca bahwa ke depan guru itu harus punya sertifikat pendidik (baca permendiknas) dan ada wacana bahwa pns guru ke depan harus punya sertifikat pendidik (baru sebatas simpang siur). Saya kemudian mencari tau apa itu sertifikat pendidik dan bagaimana cara mendapatkannya, dan ternyata serdik tersebut hanya bisa didapatkan dengan cara mengikuti PPG. Saat itu (tahun 2015 saya lulus) satu-satunya agar bisa ppg adalah dengan mengikuti sm3t. Dan tepat saat kelulusan saya ada pendaftaran sm3t dengan penyelenggara yang berbeda dengan sm3t, nama progamnya talent scouting, tapi itu sama saja dengan sm3t karena saya ditempatkan di Nusa Tenggara Timur.

Namun setelah selesai talent scouting ternyata tidak ada ppg, ada yang kecewa, ada yang ikhlas, ada yang optimis. Saya optimis insyaallah perjuangan di ntt tidak akan sia-sia belaka, ya walaupun ada sedikit rasa kecewa karena tahu begitu saya ikut progam SM3T yang otomatis langsung dapat PPG. Namun perjuangan yang dilandasi ketulusan tidak akan pernah sirna, kurang lebih 1 tahun kemudian alhamdulillah ada panggilan untuk mengikuti ppg dalam jabatan, silahkan sobat baca pengalaman mengikuti pendidikan profesi guru(ppg) dalam jabatan.

Dari masa saya di NTT hingga awal mula ppg, saya pasang surut belajar untuk persiapan cpns, bahkan selesai dari ntt karena tidak jadi ppg langsung, saya tidak belajar cpns lagi. Baru kemudian awal-awal ppg kembali ada isu bahwa akan ada pendaftaran cpns besar-besaran tahun 2018 dan syarat untuk ikut cpns guru harus bersertifikat pendidik. Dari situlah motivasi belajar tes cpns kembali membara, selain persiapan dan kesibukan ppg saya sempatkan belajar soal-soal cpns.

Kurang lebih 1 tahun –sejak ppg- sampai pendaftaran cpns di buka saya hanya mempersiapkan diri dengan mempelajari melalui buku dan ebook. Prinsip saya kalau saya mau lolos cpns saya harus mempersiapkan diri seperti mereka yang telah lolos cpns 2017 (sama-sama berbasis cat).

Ini point pentingnya yang ingin saya sampaikan; yakinlah bahwa mereka yang mendaftar cpns itu sebagian besarnya hanya SEKEDAR MENCOBA dan TIDAK BENAR-BENAR SERIUS UNTUK MENDAPATKANNYA. 
Bandingkan dengan mereka yang serius bahkan saya mencari info bimbel khusus cpns ada yang jutaan (saya mana sanggup ikut bimbel semacam itu). Maka saya hanya mempersiapkan dengan sungguh-sungguh jauh-jauh hari, jauh sebelum orang sibuk pada beli buku untuk belajar –sistem kebut semalam-. Maka jika ente mau lolos cpns, persiapkan jauh-jauh hari kalau perlu 1 tahun fokus gunakan sedikit waktu secara kontinyu untuk belajar dan berlatih soal cpns. Semakin banyak soal yang dipelajari akan semakin banyak pemahaman dan tahu karakter soal yang di dapat. Saya ambil waktu sebelum shubuh untuk mempelajari soal-soal cpns, karena karakter soal cpns (khususnya wawasan kebangsaan) harus hafalan, sedangkan waktu pagi adalah waktu terbaik untuk menghafal.

DO’A

Pertama usaha. Usaha maksimal itu wajib, belajar dan belajar jangan bosan. Kemudian kedua jangan lupa bahwa cpns itu hanya status dan intinya kita mencari kerja kan?, mencari rejeki?, rejeki itu dari siapa kalau bukan dari Allah, maka dekatilah pemberi rejeki tersebut. Sholat, berdoa di waktu-waktu mustajab, bukan untuk cpns-nya tapi untuk rejeki, karena rejeki tidak harus dari cpns bukan? :) ketiga mintalah do’a orang tua. Terakhir adalah pasrahkan semuanya kepada Allah. Ini pas ujian seleksi kompetensi dasar. Sebelum ujian saya sholat dan pasrahkan saja semua apapun hasilnya kepada Allah, yakinkan dirimu bahwa cpns itu hanya salah satu jalan rejeki, sedangkan rejeki itu bermacam-macam jalannya. Ketika pasrah itulah, jiwa menjadi tenang, mengerjakan soal menjadi tenang. Dan alhamdulillah Allah memberi kemudahan saya dalam mengerjakan soal terutama soal tes karakteristik pribadi (tkp) yang menjadi penyebab kegagalan banyak peserta di cpns 2018 ini.

GUNAKAN STRATEGI DALAM MENJAWAB SOAL

Trik saya dalam mengerjakan tes cpns itu dengan membagi waktu, 90 menit ada 100 soal, maka saya alokasikan 30 menit pertama untuk mengerjakan soal tkp dengan fokus tinggi (sekali baca harus langsung paham soal dan harus langsung jawab / tidak boleh baca soal 2x karena akan memakan waktu lama), dan ternyata saya butuh waktu 40 menitan untuk tkp karena soalnya panjang-panjang. 30 menit berikutnya mengerjakan tiu (karena butuh perhitungan dan nalar), kemudian sisa waktunya 20 menit untuk mengerjakan twk (hafalan). Di tiu 30 menit saya tidak sampai alias waktunya kurang namun saya tinggal karena 20 menit terakhir saya harus mengerjakan twk, jadi paling tidak 30 menit di tiu sudah cukup untuk mendapatkan passing grade tiu sebesar 80 point. Dan 20 menit twk sudah cukup untuk mendapat passing grade twk sebesar 75. Kenapa saya maksimal di tkp karena passing gradenya tinggi yaitu 143. Hasil akhirnya alhamdulillah saya lolos passing grade dengan skor tkp 154 tiu 90 twk 85. Meski tiu dan twk hampir mepet tapi untuk tkp aman bahkan tertinggi di formasi saya. Dari kurang lebih 40 pelamar di formasi saya, alhamdulillah hanya saya yang lolos passing grade, yang lain ada yang total poinnya lebih besar dari saya tapi gagal di tkp. Itulah, saya tidak mengejar point besar tapi mengejar passing grade dengan point besar :d  beda lho ya.

Ada 2 formasi yang dibutuhkan sedangkan yang lolos passing grade cuma saya, jadi yang 1 formasi diperebutkan oleh 3 peringkat terbaik.

Foto pengumuman akhir CPNS

Berikutnya tes skb (seleksi kompetensi bidang), karena saya sudah memiliki sertifikat pendidik ditambah saya tidak ada saingan lagi di skb jadi sudah aman, tapi saya tetap harus belajar dan sebisa mungkin mendapat nilai terbaik. tes skb jumlah soal 100, 40 soal pedagogik dan 60 soal profesional sesuai dengan jurusan kita (ini untuk formasi guru ya). Alhamdulillah lolos skb dan saya maju ke pemberkasan dan masih setia menunggu surat cinta dari bkn pusat yang berisi nip.


Itulah sedikit cerita pengalaman lolos tes cpns 2018. Pelajaran yang bisa saya ambil adalah, jika kamu ingin lolos cpns, maka lihatlah saingan terbaikmu, kemudian berusahalah di atasnya jika mampu. Persiapkan jauh-jauh hari dengan persiapan belajar, doa di waktu mustajab, kemudian pasrahkan segalanya kepada pemberi rejeki tersebut: Allah Azza Wa Jalla. Apapun hasilnya, itulah yang TERBAIK UNTUKMU. salam

Posting Komentar untuk "Pengalaman Dan Strategi Lulus Tes Cpns Murni Pemda DIY 2018"