Makna PIN SATRIYA dalam Budaya Pemerintahan Yogyakarta
Jika
sobat melihat ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) pasti ada sesuatu yang berbeda dari
seragamnya, apakah itu? Pin berwarna kuning emas yang menempel di dada sebelah
kiri bertuliskan SATRIYA dengan huruf Jawa S besar atau Sa murda. Berikut penampakan
dari Pin SATRIYA tersebut.
Tulisan
SATRIYA yang terdapat dalam pin tersebut bukan tanpa makna, kata SATRIYA
tersebut adalah merupakan budaya pemerintahan di DIY sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya
Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Budaya SATRIYA tersebut adalah
bentuk komitmen Pemda DIY dalam mencapai keberhasilan transformasi birokrasi
yang berbasiskan pada nilai-nilai kearifan lokal DIY yang terkandung dalam
filosofi hamemayu hayuning bawana
dan ajaran moral sawiji, greget, sengguh
ora mingkuh dengan semangat golong
gilig.
Turunan
dari filosofi Hamemayu Hayuning Bawana dalam konteks aparatur dijabarkan
menjadi tiga aspek. Aspek yang pertama yaitu, Rahayuning Bawana Kapurba
Waskithaning Manungsa yang bermakna: kelestarian dan keselamatan dunia ditentukan
oleh kebijaksanaan manusia. Aspek kedua, Darmaning Satriya Mahanani Rahayuning
Nagara yang bermakna: pengabdian ksatria menyebabkan kesejahteraan dan
ketentraman negara. Dan aspek yang ketiga yaitu Rahayuning Manungsa Dumadi
Karana Kamanungsane yang bermakna: kesejahteraan dan ketentraman manusia
terjadi karena kemanusiaannya.
Di
dalam Pin SATRIYA juga terdapat kata yang merupakan kepanjangan dari SATRIYA
itu sendiri, kata tersebut diantaranya:
Selaras,
Akal budi luhur, Teladan, Rela melayani, Inovatif,
Yakin dan percaya diri, dan Ahli profesional. Masing-masing kata
memiliki makna yaitu:
Selaras
Selaras
memiliki makna bahwa dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
Indikator
nilai Selaras diantaranya:
- Takwa, taat dan patuh pada nilai-nilai ajaran agama.
- Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga lingkungan alam sekitar.
- Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dan lingkungan hidup.
- Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, rekan kerja, dan masyarakat.
Akal
budi luhur
Nilai
akal budi luhur memiliki makna keluhuran jatidiri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya. Indikatornya adalah:
- Sadar akan rasa benar dan salah
- Menjunjung tinggi integritas yaitu jujur dan dapat dipercaya
- Taat terhadap norma agama dan hukum
- Menjunjung tinggi etika
- Berkomunikasi dengan santun dan bersedia menerima masukan.
- Adaptif terhadap perubahan
Teladan
Teladan
memiliki makna dapat dijadikan anutan/ sebagai teladan atau contoh oleh
lingkungannya. Indikator dari nilai teladan yaitu:
- Menjadi teladan dalam perilaku.
- Menjalankan perannya secara adil dan arif bijaksana.
- Menjadi pendorong kemajuan
Rela
melayani
Rela
melayani memiliki makna memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Indikator dari nilai rela melayani:
- Menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok
- Mengantisipasi kebutuhan masyarakat
- Membangun kerjasama yang produktif
Inovatif
Inovatif
memiliki makna selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Indikator dari nilai inovatif adalah:
- Berkemauan keras untuk mencari dan menciptakan sesuatu yang baru menuju kemajuan.
- Senantiasa belajar, baik secara individual maupun berkelompok untuk memperoleh materi pembaharuan.
- Tidak bersikap egois dan tetap menjunjung tinggi etika
Yakin
dan percaya diri
Yakin
dan percaya diri memiliki makna bahwa dalam menjalankan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan membawa
kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Indikator dari nilai
yakin dan percaya diri adalah:
- Selalu mengasah ketajaman rasa untuk memilih dan memilah jenis tugas dan pekerjaan yang diyakini akan membawa manfaat dan kemajuan yang positif.
- Menjunjung tinggi azas kejujuran sebagai modal utama keyakinan dan percaya diri dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
- Memegang teguh ajaran falsafah : sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh yang bermakna: konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati, dan bertanggung jawab.
Ahli
profesional
Ahli
dan profesional memiliki makna mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada
pekerjaannya. Indikator nilai dari ahli profesional adalah:
- Bertanggung jawab terhadap pekerjaanya.
- Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya.
- Dengan keahlian dan kecerdasan yang dimiliki selalu ingin mencapai yang terbaik.
- Disiplin yang didasari ketulusan dan keikhlasan..
- Bertindak secara efektif dan efisien.
- Cermat, tepat dan cepat
- Mempunyai kreativitas dalam bekerja.
- Bekerja mandiri dalam kebersamaan.
- Berfikir jauh ke depan dengan melihat peluang inovasi.
Demikianlah makna yang
terkandung dalam Pin SATRIYA, ia bukan sekedar identitas saja akan tetapi
mengandung filosofis yang harus dikerjakan oleh pemakainya
Posting Komentar untuk "Makna PIN SATRIYA dalam Budaya Pemerintahan Yogyakarta"