Mengenal Kanvas Strategi Merdeka Belajar Sebagai Alat Bantu Berpikir Guru (1)
Artikel berikut sangat menarik terutama bagi kita para
Guru dalam menghadapi apa yang di gaungkan oleh Kemendikbud saat ini yaitu
Merdeka Belajar. Artikel ini ditulis oleh Bukik Setiawan & Elisabet Indah
Susanti. Mari kita pelajari bersama.
Upaya merancang strategi pengajaran seringkali
disimplifikasi sekedar mengisi format silabus atau RPP.
Guru tidak dibekali cara berpikir desain yang menjadi dasar dalam
mendesain strategi
pengajaran apa pun. Padahal tugas membuat rancangan belajar adalah
salah satu tugas
yang paling menantang bagi guru. Terkesan abstrak, kompleks karena
hubungan satu sama
lain, dan tidak mudah diprediksi. Dengan tuntutan yang tinggi dan
waktu terbatas,
guru seringkali menduplikasi desain strategi pengajaran dari orang lain.
Padahal strategi
pengajaran adalah perangkat utama bagi profesi guru. Kemampuan mendesain strategi
pengajaran pada guru setara dengan kemampuan membuat resep atau intervensi pada
dokter. Tanggung jawab profesi guru bermula dan terutama pada strategi
pengajaran yang digunakan.
Dalam kesempatan ini, Kampus Guru Cikal memperkenalkan
sebuah alat bantu sederhana yang disebut sebagai
Kanvas Strategi Pengajaran Merdeka Belajar. Kanvas ini bukan format
silabus atau RPP
yang baku, tapi alat bantu berpikir, alat untuk memvisualisasikan proses
berpikir sehingga
lebih mudah dimodifikasi, diperbaiki dan dikembangkan. Melalui kanvas
ini, guru dapat melihat gambaran besar rancangan proses belajar, termasuk
melihat
keterkaitan antar elemen. Kemudahan visual ini akan membangun kesadaran pada
guru bahwa
perubahan pada 1 elemen akan mempengaruhi elemen yang lain.
Kanvas
Strategi Merdeka Belajar adalah alat bantu berpikir untuk menyusun:
- Silabus, rangkaian tahapan pengajaran dalam 1 triwulan/semester
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), satu atau lebih pertemuan
Untuk
desain kurikulum, butuh kanvas yang lebih kompleks lagi.
Desain
strategi pengajaran bermula dari kemerdekaan belajar pada guru menjadi kemerdekaan
belajar pada murid. Pada sisi guru, merdeka belajar adalah kunci awal untuk
menggunakan kanvas ini, karena tanpa kemerdekaan belajar hanya akan melahirkan duplikasi
desain tanpa memahami konteksnya. Pada sisi murid, strategi pengajaran merdeka
belajar membuat murid gemar belajar meski proses pengajaran telah selesai. Kemerdekaan
belajar yang dibutuhkan murid dalam mengatasi tantangan belajar di dunia nyata.
Prinsip Desain Strategi Merdeka
Belajar
Prinsip desain strategi merdeka belajar ada beberapa hal yaitu:
- Berpusat pada murid. Murid yang akan mengalami proses belajar sehingga desain belajar apapun harus dipastikan kesesuaiannya dengan profil murid. Pemahaman terhadap murid bisa dilakukan melalui berbagai cara: data sekunder sekolah, laporan belajar semester sebelumnya, asesmen di awal semester dan observasi pada minggu awal proses belajar.
- Proses bersifat iterasi. Proses mendesain proses belajar bukan proses yang langsung jadi, tapi bersifat iterasi. Dikaji dan diperbaiki berulang-ulang sampai menemukan desain belajar yang komprehensif. Elemen awal bisa jadi direvisi kembali setelah bagian akhir diselesaikan. Setelah selesai proses desain, isi kanvas dituangkan dalam format silabus atau RPP sesuai tujuan awal dalam mendesain. Anda bisa membuat sendiri atau memodifikasi format silabus atau RPP yang tersedia.
- Cita, Cara dan Cakupan Belajar. Kurikulum maupun desain belajar terdiri dari 3 komponen yaitu cita, cara dan cakupan. Cita atau kurikulum yang dinilai adalah tujuan belajar yang mau dicapai beserta bukti dan cara asesmennya. Cara atau kurikulum yang dialami murid adalah rangkaian strategi dan kegiatan belajar yang dilakukan guru. Cakupan atau kurikulum yang tertulis adalah konten/isi yang dipelajari murid sebagai konteks menguasai cita. Pemahaman terhadap 3 komponen ini akan membantu guru dalam merefleksikan suatu desain belajar.
Silahkan
baca kelanjutannya pada Elemen dan Tahap Pembuatan Kanvas Belajar di dalam
Merdeka Belajar.
Sumber: http://bit.ly/KanvasStrategiMerdekaBelajar