Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS Untuk Kejuruan

Berikut ini adalah materi dari Dr. Bernardus Sentot Wijanarka, M.T yang saya dapatkan dari workshop penyederhanaan RPP yang diselenggarakan oleh UNY, untuk materi pertama bisa sobat lihat di postingan sebelumnya workhsop penyederhanaan RPP 1 lembar. Dalam materi langkah penyusunan instrumen penilaian ini kita belajar bagaimana dalam satu semester itu kita membuat soal baik soal mudah sampai sulit yang itu termasuk dalam tugas pokok guru.

Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai pembelajaran, membimbing, dan tugas tambahan guru. Dalam materi ini kita bahas menilai pembelajaran yang berbasis HOTS. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar (Resnick:987).

Di kejuruan, aspek penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi, jadi keterampilan itu memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari, sehingga nanti saat membuat soal HOTS, contoh soalnya jangan menggunakan contoh yang fiktif, tapi harus contoh yang real terjadi di kehidupan sehari-hari.

Kemudian keterampilan itu berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar. Yang ke tiga keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.

Tingkatan HOTS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

 

Dari gambar di atas dapat kita ketahui bahwa low order thinking itu biasanya soal berupa mengingat, memahami, menerapkan, itu masih masuk dalam kategori soal LOTS (Low Order Thinking Skill), sedangkan soal yang HOTS dimulai dari menganalisis, mengevaluasi, dan membuat.

Dari dimensi proses kognitifnya ada 3 pembagian yaitu:

  • Level 1 yang terdiri dari mengingat (C1) dan mengerti (C2). Mengingat (C1) yaitu Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Sedangkan mengerti (C2) yaitu Mengambil arti/ makna dari instruksi yang diberikan, termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik.
  • Level 2 adalah penerapan (C3) yaitu Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang berbeda/tidak lazim.
  • Level 3 disebut sebagai level penalaran (HOTS) terdiri dari menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). Menganalisis (C4) adalah Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana tiap bagian tersebut saling berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu struktur atau fungsi secara keseluruhan. Mengevaluasi (C5) adalah Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Mengkreasi (C6) adalah Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen menjadi sebuah pola atau struktur baru.

Untuk Kata Kerja Operasionalnya bisa melihat pada gambar berikut:

 

Karakteristik Soal HOTS:

  1. Menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi, kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Untuk ranah analisis berupa menspesifikasi aspek-aspek/ elemen dari sebuah konteks tertentu. Ranah evaluasi berupa mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi. Dan ranah mengkreasi berupa membangun ide atau gagasan.
  2. Meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih mengukur kemampuan kemampuan berpikir tingkat tinggi; transfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, menelaah ide dan informasi secara kritis.
  3. Menggunakan penalaran dan logika untuk: Mengambil keputusan (evaluasi), Memprediksi & Refleksi, Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah.
  4. Sebagai catatan bahwa soal HOTS tidak berarti soalnya sulit, karena soal yang mudah bisa masuk dalam kategori soal HOTS.

 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan soal HOTS:

  • Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan
  • Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
  • Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
  • Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasarnya untuk menyesaikan permasalahan yang ada
  • Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya.
  • Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data sebagai stimulus (pernyataan, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS. Stimulus sangat dianjurkan diambil dari konteks dunia nyata/kehidupan sehari-hari (situasi yang otentik). Stimulus berupa cerita atau kalimat jangan mengandung unsur kekerasan, pornografi, SARA, atau politik dan juga hindari gambar, kalimat atau slogan yang mengandung unsur iklan
  • Berbagai macam data yang disediakan memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat diolah lebih lanjut
  • Mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal
  • Soal tertulis HOTS dapat berupa soal PG atau esei/ uraian

 

Langkah-langkah Menyusun Soal HOT:

  1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Oleh karena itu guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
  2. Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.
  3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.
  4. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual Stimulus yang digunakan hendaknya menarik dan konstektual, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca.
  5. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.dan setiap butir soal ditulis pada kartu soal.
  6. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran dan kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian, sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda.

 

Langkah penyusunan indikator soal HOTS:

  1. Indikator soal merupakan penjabaran dari IPK (yang telah diseleksi) ke ranah yang lebih operasional
  2. Menggunakan Kata kerja level 3 (Penalaran/C4, C5, C6)
  3. Menggunakan Stimulus

 

Contoh :

Disajikan gambar rangkaian listrik, peserta didik dapat menghitung arus listrik yang mengalir pada salah satu cabang

A (Audience) = Peserta didik

B (Behavior) = Menghitung arus listrik yang mengalir

C (Condition) = Disajikan gambar rangkaian listrik

D (Degree) = Salah satu cabang

Level kognitif C1-C2 IPK minimalnya memenuhi pola A-B

Level kognitif C3-C5 IPK minimalnya memenuhi pola A-B-C


Contoh soal HOTS bisa dilihat di gambar berikut ini:



Demikian materi langkah penyusunan instrumen penilaian pembelajaran berbasis HOTS untuk kejuruan semoga bermanfaat. Materi ke tiga bisa lihat di artikel Strategi pembelejaran kejuruan di era new normal. Agar lebih jelas silahkan lihat videonya di sini.


Posting Komentar untuk "Langkah Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS Untuk Kejuruan"